Senin, 27 September 2010

Konsep Tugas Akhir Museum Sejarah Kota Surabaya

Tema : Kronologis
Pendekatan Teori Postmodern pemikiran R.Venturi.
Konsep Both and.

Langgam Post Modern

Di dalam dunia arsitektur, Post Modern menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil karya arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli pada sub-langgam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya langgam purna-modern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.

1. PURNA MODERN

a. Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari post-modern versi Charles Jencks (ingat, pengertian veris Jencks itu berbeda dari pengertian umum dari `Post Modern' yang digunakan dalam judul catatan kuliah ini)

b. Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan elemen-elemen kuno (dari Pra Modern) tetapi dengan melakukan transformasi atas yang kuno tadi.

c. Menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur yang penting yang ikut diproses dengan bentuk dan ruang.

d. Tokohnya antara lain : Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell.

2. NEO MODERN

a. Dahulu diberi nama Late Modern oleh Charles Jencks, sehingga pengertiannya tetap tidak berubah.

b. Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi menojolkan Tektonika (The Art of Construction). Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan kecanggihan yang mutakhir terutama teknologi.

c. Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan Arsitektur Modern yakni menonjolkan tampilan geometri.

d. Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi matra (misal, tampak sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga menghadirkan bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi dari bentukan yang dwimatra).

e. Tokohnya antara lain: Richard Meier, Richard Rogers, Renzo Piano, Norman Foster.

f. Tampilan dominan bentuk geometri.

g. Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan sebagai aksen. Walaupun demikian, punya warna favorit yakni warna perak.

3. DEKONSTRUKSI

a. Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan adalah geometri 3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan semrawut.

b. Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Frank O'Gehry.

c. Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan tekstur kurang berperan.

Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari ciri-ciri di atas berbeda dengan Modern. Di sini akan disebutkan tiga perbedaan penting dengan yang modern itu.

1. Tidak memakai semboyan Form Follows Function

Arsitektur posmo mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa dan oleh karena itu arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan.

Apa yang dikomunikasikan?

Yang dikomunikasikan oleh ketiganya itu berbeda-beda, yaitu :

PURNA MODERN : yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, atau identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari perjalanan sejarah kemanusian.

NEO MODERN : mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistik dan estetik yang dominan.

DEKONSTRUKSI : yang dikomunikasikan adalah

a. Unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur.

b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial maupun substansial.

Karena pokok-pokok pikiran itu dapat pula dikatakan bahwa:

Arsitektur PURNA MODERN memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam (The Past),

Arsitektur NEO MODERN memiliki kepedulian yang besar kepada masa ini (The Present), sedangkan

Arsitektur DEKONSTRUKSI tidak mengikatkan diri kedalam salah satu dimensi Waktu (Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi "Ini merupakan kesombongan dekonstruksi."

2. Fungsi ( bukan sebagai aktivitas atau apa yang dikerjakan oleh manusia terhadap arsitektur)

Yang dimaksud dengan `fungsi' di sini bukanlah `aktivitas', bukan pula `apa yang dikerjakan/dilakukan oleh manusia tehadap arsitektur' (keduanya diangkat sebagai pengertian tentang `fungsi' yang lazim digunakan dalam arsitektur modern). Dalam arsitektur posmo yang dimaksud fungsi adalah peran adan kemampuan arsitektur untuk mempengaruhi dan melayani manusia, yang disebut manusia bukan hanya pengertian manusia sebagai mahluk yang berpikir, bekerja melakukan kegiatan, tetapi manusia sebagai makhluk yang berpikir, bekerja, memiliki perasaan dan emosi, makhluk yang punya mimpi dan ambisi, memiliki nostalgia dan memori. Manusia bukan manusia sebagai makhluk biologis tetapi manusia sebagai pribadi.

Fungsi = apa yang dilakukan arsitektur, bukan apa yang dilakukan manusia; dan dengan demikian, 'FUNGSI bukan AKTIVITAS'

Dalam posmo, perancangan dimulai dengan melakukan analisa fungsi arsitektur, yaitu :

Arsitektur mempunyai fungsi memberi perlindungan kepada manusia (baik melindungi nyawa maupun harta, mulai nyamuk sampai bom),

Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman, nikmat,

Arsitektur mempunyai fungsi untuk menyediakan dirinya dipakai manusia untuk berbagai keperluan,

Arsitektur berfungsi untuk menyadarkan manusia akan budayanya akan masa silamnya,

Arsitektur memberi kesempatan pada manusia untuk bermimpi dan berkhayal,

Arsitektur memberi gambaran dan kenyataan yang sejujur-jujurnya.

Berdasarkan pokok pikiran ini, maka :

Dalam PURNA MODERN yang ditonjolkan didalam fungsinya itu, adalah fungsi-fungsi metaforik (=simbolik) dan historikal.

NEO MODERN menunjuk pada fungsi-fungsi mimpi, yang utopi (masa depan yang sedemikian indahnya sehingga tidak bisa terbayangkan).

DEKONSTRUKSI menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujurnya.

3. Bentuk dan Ruang

Didalam posmo, bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan yang lain (sebab akibat), keduanya menjadi 2 komponen yang mandiri, sendiri-2, merdeka, sehingga bisa dihubungkan atau tidak.

Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang.

Ciri pokok dari bentuk adalah 'ada dan nyata/terlihat/teraba', sedangkan ruang mempunyai ciri khas 'ada dan tak-terlihat/tak-nyata'. Kedua ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk mewujudkannya.

Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam arsitektur :

Purna Modern bentuk menempati posisi yang lebih dominan daripada ruang,

Neo Modern sebaliknya bertolak belakang , menempatkan ruang sebagai unsur yang dominan, sedangkan dalam

Dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang sama.(sumber: dr berbagai Sumber)

Pengertian Post Modern

Pengertian postmodern :

  • Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya masih eksis.
  • Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama.
  • Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur Modern tetap dipakai.
  • Merupakan pengulangan periode 1890-1930.
  • Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur.
  • Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern.

Perubahan mendasar dalam sejarah dunia arsitektur adalah saat hadirnya arsitektur modern. Arsitektur sampai abad ke-19 dianggap sebagai seni bangunan. Reformasi pemikiran Arsitektur Modern ini mulai muncul pada abad ke-18, dimana yang dimaksud Arsitektur Modern bukan karya arsitektur, melainkan ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur. Pemikiran tersebut baru dapat direalisasikan pada pertengahan abad ke-19 dikarenakan pendidikan Arsitektur yang dibagi menjadi dua, sebagai kesenian dan sebagai ilmu teknik sipil, dan munculnya industri bahan bangunan.

Antara tahun 1890-1930 muncul berbagai macam pergerakan, antara lain : Art and Craft, Art Noveau, Ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School, Rotterdam School, dll. Periode tersebut merupakan puncak sekaligus titik awal dari arsitektur modern.

Pada tahun 1950-1960, terdapat 2 pihak yang berlawanan :

1. Kelompok yang berpihak pada teknologi dan industrialisasi; tahun 1950 dikatakan sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern.

2. Kelompok yang memuja estetik dan artistik; tahun 1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Modern.

Sekitar tahun 1960-an, pertentangan antara kedua pihak itu terjadi lagi dikarenakan adanya perbedaan pendapat tentang 'untuk siapa arsitektur itu diciptakan?'. Hal tersebut yang menjadi titik awal lahirnya Post Modernisme yang melawan Modernisme dengan pernyataan: Less Is Bore. Media massa juga ikut berperan dalam memicu timbulnya pluralism yang menjadi bahan dasar post modernisme.

Perbedaan karakter Modernisme dan Post Modernisme :

· Modernisme : singular, seragam, tunggal.

· Post Modernisme : plural, beraneka ragam, bhinneka.

Sebuah Gambaran tentang Post Modern

Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan, teori. Masing-masing menggelarkan pengertian tersendiri tentang dan mengenai Postmodern, dan karena itu tidaklah mengherankan bila ada yang mengatakan bahwa postmodern itu berarti `sehabis modern' (modern sudah usai); `setelah modern' (modern masih berlanjut tapi tidak lagi populer dan dominan); atau yang mengartikan sebagai `kelanjutan modern' (modern masih berlangsung terus, tetapi dengan melakukan penyesuaian/adaptasi dengan perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa kini).

keberadaan Sebuah Museum sejarah Kota Surabaya

Sejarah merupakan suatu hal yang tidak akan pernah bisa terlupakan,karena melalui sejarahlah kita bisa bercermin dan menjadi yang lebih baik lagi.tetapi kadang kita juga sering melupakan sejarah, apalagi tentang sejarah asal usul terjadinya nusantara kita ini. Ada beberapa cara agar sejarah tidak dilupakan :

· Pelestarian situs situs bersejarah

· Menginformasikan pengetahuan akan sejarah kota di indonesia.

· didirikanya sebuah museum.

Dan disetiap pulau maupun kota yang ada di bumi pertiwi ini mempunyai banyak sekali cerita sejarah yang unik dan menarik. salah satunya adalah cerita tentang sejarah terjadinya kota Surabaya. Yang mempunyai beberapa cerita dari lahir hingga berkembangnya kota ini pada abad ke-19 masa keemasan dari kota surabaya.

Seperti yang telah ditulis oleh salah satu peneliti sejarah kelahiran Surabaya tapi berdarah belanda G.H Von Faber.(Widodo D.I. 2003)

Di dalam buku En Werd Een Stad Geboren(telah lahir sebuah kota), hipotesis GH von Faber :Bahwa kira kira sekitar tahun 850 M,muara kali berantas letaknya jauh lebih ke selatan daripada apa yang kita lihat sekarang.Pada waktu itu garis batas tersebut ada di kawasan wonokromo sekarang.Sementara di muaranya ada delta yang terdiri dari pulau pulau kecil dalam bentuk rawa.di kawasan tersebut juga ada 9 anak sungai dan hanya ada 2 sungai yang paling penting pada saat itu, sungai tersebut Kali Mas dan Kali Pegirian.

Menurut GH Von faber,pemukiman manusia pertama di Surabaya adalah di Pulau Domas, Pulo wonokromo. Tetapi letak pulau domas sendiri menurut Von Faber ya berada di sekitar terminal joyoboyo, Kata Von Faber, Pemukiman pertama ini terjadi kira kira saat berdirinya kerajaan mataram hindu pada abad ke-9, dan yang tinggal di Pulau Domas adalah orang orang hukuman(Strafkolonie), yaitu para narapidana, orang gila, orang cacat jasmaniah, tawanan perang, yaitu orang orang yang kehadiranya tidak bisa diterima oleh masyarakat pada waktu itu, bukan itu saja masyarakat juga menimpakan hukumannya, keturunan para Korak(kotoran rakyat) itu pun harus tinggal di pulau domas hingga keturunan ke delapan, meskipun ada yang sudah terbebas dari pengasingan namun masih bnyak yang suka menentap di pulau tersebut.Dari situ baru munculah perkampungan perkampungan baru, dan lama lama didirikanlah pelabuhan disekitar tempat itu,namanya pelabuhan Dadungan tempatnya di stasiun wonokromo.dan sampai pada akhirnya masyrakat buangan tersebut membuat peraturan sendiri seperti peraturan lalu lintas sungai( Faber..1930an dalam Widodo D.I. 2003).

Tapi hasil hipotesis di atas belum bisa melahirkan sebutan Surabaya, baru pada tanggal 1 april 1906 oleh pemerintah belanda, bersamaan dengan disahkan 4 kota besar di Indonesia dengan status “Zelfstaandige Stadsgemeente” atau Kotapraja dengan hak otonom. Peringatan HUT (Hari Ulang Tahun) Kota Surabaya yang selalu dirayakan setiap tanggal 1 April itu dirasa kurang sreg atau kurang pas. Rasanya kurang pas kalau Surabaya yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mojopahit, ternyata dalam peringatan HUT-nya masih “terlalu muda”. Tetapi hal itu menimbulkan banyak kontroversi

dari kalangan sejarahwan dan Tokoh Masyarakat, karena telah diyakini bahwa kata Surabaya sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit.

Dalam berbagai legenda dan cerita lama, nama Surabaya tidak lepas dari sejarah berdirinya Karajaan Majapahit. Maka disepakatilah, bahwa hari lahir Surabaya hampir bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Majapahit., Citra dan images sudah terbentuk, bahwa Surabaya sudah berusia “tua sekali”, Berdasarkan keputusan Walikota Surat Keputusan No.02/DPRD/Kep/75 tertanggal 6 Maret 1975, mengesahkan dan menetapkan Hari Jadi Surabaya tanggal 31 Mei 1293. Berdasarkan itu, Walikota Surabaya R.Soekotjo menindaklanjuti dengan mengeluarkan Surat Keputusan No.64/WK/75 tanggal 18 Maret 1975, yang menetapkan tanggal 31 Mei 1293 sebagai Hari Jadi Surabaya.

Banyak sekali cerita yang ada pada kota Surabaya ini yang juga sering di sebut sebagai kota sejarah.namun banyak kita lihat masih banyak sekali situs situs bersejarah yang rusak maupun di rusak, sehingga sebagai generasi yang baru sangat kurang sekali mengerti akan sejarah dari kota Surabaya.oleh karena itu perlu di dirikan sebuah tempat yang bisa selalu mengingatkan kita akan sebuah sejarah dari kota Surabaya,yang bukan hanya sejarah tragedi yang terjadi tetapi juga Suasana kota waktu lampau yang sekarang sudah berangsur hilang.meskipun sudah ada museum sejarah di kota Surabaya yaitu di tugu pahlawan tetapi hanya berisi tentang keadaan heroic kota Surabaya pada masa penjajahan belanda.oleh karena itu diperlukan suatu catatan sejarah yang lebih lengkap tentang kota Surabaya, untuk membuat sebuah museum yang bisa di sebut sebagai Museum sejarah perkembangan kota Surabaya. Fungsi museum sebagai salah satu fasilitas pendidikan mungkin kurang diperhatikan dan diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Museum masih dianggap sebagai tempat yang kurang menyenangkan untuk dikunjungi. Penyebab dari hal ini bisa saja beragam diantaranya kurang menariknya penataan dan sirkulasi bagi pengunjung, kurangnya jumlah koleksi, dan kurang menariknya fasilitas yang ditawarkan oleh museum itu sendiri.

Akan tetapi saat ini taraf pendidikan di Indonesia sudah mulai meningkat. Namun demikian kecenderungan orang untuk mendatangi museum masih tetap kurang, sehingga dapat disimpulkan bahwa keadaan atau kondisi museum itu sendirilah yang membuat orang cenderung malas untuk datang. Memang jika kita melihat kondisi museum di Indonesia jarang yang masih tetap dalam keadaan terawat.