Selasa, 20 Mei 2014

kegalauan Arsitek, (tanggung jawab dan harga diri)

seperti biasa.....kegundahan ketika kita mengetahui sesuatu lebih dalam dan malah merasa ingin mual...,waktu masuk jurusan arsitek pertama kali perasaan acak adul, karena nilai kesenian dari SD sampai SMA selalu dpt 5 paling bagus, eh ..kuliah...yah puji Tuhan, malah ambil jurusan arsitek...hadew...

beruntungnya pas masuk dapat teman seangkatan yang luar biasa, semester pertama saya bekerja di salah satu dept.store terkemuka, pagi kuliah siang kerja, malam pulang ngerjakan tugas dan ......bertahan satu tahun aja, setelah itu kacau balau, semester 2 beruntung sekali ketemu dengan senior yang memperkenalkan organisasi mahasiswa arsitek, dengan modal nekat dan ingin tau akhirnya....sampai juga di semarang, hahahahah...naik bis ekonomi mogok ditengah tol, sebelumnya makan asap knalpot yang bocor ...hahahaha..

sangking semangatnya semester 3 ipk 0, sekian..hahahahaha, di panggil wadek 1 dan disarankan untuk pindah jurusan, ya Tuhan...ketika lagi bersemangat dengan dunia arsitektur, kog malah disuruh pindah...akhirnya tantangan terberat semester 4 IP harus 3, sekian...dan alhasil saya berhasil...

4 tahun lebih kujalani kehidupan arsitek bersama para sahabat, susah senang , tawa tangis , haru , membentuk karakter saya saat ini..dimana rasa peduli akan sesama tertanam sampai ke pembuluh darah, belum lagi sodara2 mahasiswa arsitek setanah air, khususnya dari jawa timur...tak pernah bisa terlupakan kebersamaan kalian, mabuk , muntah ahhahahaa....indah waktu itu..saling memahami karakter. dan bertukar ilmu walau keadaan lagi mabuk...hahahaha bisa yah..

kebersamaan indah bersama kalian tak bisa terlupakan , sampai akhir hayat, khususnya widyastana 05..arak beras 05 hahahaha...indah..indah..haru...

setelah lulus kuliah arsitek, perlahan menjauh dari zona nyaman bersama kalian, entah....meskipun seakan tetap bersama tapi seiring waktu terkikis , berbeda dengan cita2 yang kita pegang dahulu..dan memang itu pilihan masing2...

dan setelah masuk ke dunia konsultan perencanaan, mulai terbuka pemikiran saya...dimana banyak pihak yang seakan menggeser sebuah karya arsitektur lokal...

pihak terkait staf ahli dari pemerintah, kebnayakn tidak bisa menyampaikan secara verbal dan intuisi kepada penguasa ..semua telah diatur, padahal rata2 staf ahli pemerintah lulusan terbaik dari perguruan tinggi negeri yang terkenal, tapi yang saya sayangkan mereka malah tidak mempunyai sikap yang arif untuk menyelesaikan sebuah desain, tanpa dilalui sebuah studi teori yang tepat, semua seakan dituntun ntuk menjadi seperti,,, terasa sudah jika 20 tahun kedepan kita akan kehilangan sebuah jiwa arsitektur lokal...

kenapa ketika kita mempunyai sebuah posisi nyaman , kita malah menjual harga diri kita sebagai arsitek, hanya untuk menyelamatkan jabatan agar aman, dan tak lupa uang.. hahahahaha, mau marah juga sama siapa...

arsitektur tidak cuman sekedar membuat sesuatu yang bagus, tapi kita dituntut untuk mengarahkan manusianya menjadi lebih baik, dengan sebuah tanggung jawab dan harga diri dam menciptakan suatu karya...bukan mengorbankan harga diri kita sebagai arsitek...

hahahahaa 5 tahun akan kah sia2 ? perjuangan belajar dan mempertahankan kehidupan arsitek yang arif sampai ke negeri rencong dengan modal seadanya...hahahahaha....

banyak kawan yang berjuang bersama demi kemajuan pendidikan arsitektur malah bnayak yang menodai dengan menjual harga diri seorang arsitek...(free design but we build) hahahahaha...lucu..bedanya apa dengan pelacur...

I MISS u friend's ,


when we realize our desire to be something that changed the world through the work of architecture, when we put aside our need for one purpose, namely architecture.
  I miss you guys ......

  we first always excited when it relates to architecture, all the obstacles that prevent us from working together we get rid of, construct an architectural masterpiece with ... but it has passed, we have had a variety of different ideas about architecture ..

survivors struggle comrade, I always want us to come together as before, build a local architectural masterpiece and has a value and a life for the nation and our region.



Senin, 04 Juni 2012

be back

arsitektur.......... yah itulah sebuah dunia yng menciptakan dunia., lebih dari 2 tahun kulewatkan apa itu arsitektur...kejenuhan , pembelajaran, idealisme, i miss it....

lebih dari 2 tahun belajar menjadi pewujud sebuah karya arsitektur, membuat aq jauh dari arsitektur, keidealisan makna arsitektur terkikis oleh sebuah nilai...

now, i want to back..........

Senin, 27 September 2010

Konsep Tugas Akhir Museum Sejarah Kota Surabaya

Tema : Kronologis
Pendekatan Teori Postmodern pemikiran R.Venturi.
Konsep Both and.

Langgam Post Modern

Di dalam dunia arsitektur, Post Modern menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil karya arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli pada sub-langgam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya langgam purna-modern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.

1. PURNA MODERN

a. Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari post-modern versi Charles Jencks (ingat, pengertian veris Jencks itu berbeda dari pengertian umum dari `Post Modern' yang digunakan dalam judul catatan kuliah ini)

b. Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan elemen-elemen kuno (dari Pra Modern) tetapi dengan melakukan transformasi atas yang kuno tadi.

c. Menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur yang penting yang ikut diproses dengan bentuk dan ruang.

d. Tokohnya antara lain : Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell.

2. NEO MODERN

a. Dahulu diberi nama Late Modern oleh Charles Jencks, sehingga pengertiannya tetap tidak berubah.

b. Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi menojolkan Tektonika (The Art of Construction). Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan kecanggihan yang mutakhir terutama teknologi.

c. Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan Arsitektur Modern yakni menonjolkan tampilan geometri.

d. Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi matra (misal, tampak sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga menghadirkan bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi dari bentukan yang dwimatra).

e. Tokohnya antara lain: Richard Meier, Richard Rogers, Renzo Piano, Norman Foster.

f. Tampilan dominan bentuk geometri.

g. Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan sebagai aksen. Walaupun demikian, punya warna favorit yakni warna perak.

3. DEKONSTRUKSI

a. Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan adalah geometri 3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan semrawut.

b. Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Frank O'Gehry.

c. Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan tekstur kurang berperan.

Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari ciri-ciri di atas berbeda dengan Modern. Di sini akan disebutkan tiga perbedaan penting dengan yang modern itu.

1. Tidak memakai semboyan Form Follows Function

Arsitektur posmo mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa dan oleh karena itu arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan.

Apa yang dikomunikasikan?

Yang dikomunikasikan oleh ketiganya itu berbeda-beda, yaitu :

PURNA MODERN : yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, atau identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari perjalanan sejarah kemanusian.

NEO MODERN : mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistik dan estetik yang dominan.

DEKONSTRUKSI : yang dikomunikasikan adalah

a. Unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur.

b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial maupun substansial.

Karena pokok-pokok pikiran itu dapat pula dikatakan bahwa:

Arsitektur PURNA MODERN memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam (The Past),

Arsitektur NEO MODERN memiliki kepedulian yang besar kepada masa ini (The Present), sedangkan

Arsitektur DEKONSTRUKSI tidak mengikatkan diri kedalam salah satu dimensi Waktu (Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi "Ini merupakan kesombongan dekonstruksi."

2. Fungsi ( bukan sebagai aktivitas atau apa yang dikerjakan oleh manusia terhadap arsitektur)

Yang dimaksud dengan `fungsi' di sini bukanlah `aktivitas', bukan pula `apa yang dikerjakan/dilakukan oleh manusia tehadap arsitektur' (keduanya diangkat sebagai pengertian tentang `fungsi' yang lazim digunakan dalam arsitektur modern). Dalam arsitektur posmo yang dimaksud fungsi adalah peran adan kemampuan arsitektur untuk mempengaruhi dan melayani manusia, yang disebut manusia bukan hanya pengertian manusia sebagai mahluk yang berpikir, bekerja melakukan kegiatan, tetapi manusia sebagai makhluk yang berpikir, bekerja, memiliki perasaan dan emosi, makhluk yang punya mimpi dan ambisi, memiliki nostalgia dan memori. Manusia bukan manusia sebagai makhluk biologis tetapi manusia sebagai pribadi.

Fungsi = apa yang dilakukan arsitektur, bukan apa yang dilakukan manusia; dan dengan demikian, 'FUNGSI bukan AKTIVITAS'

Dalam posmo, perancangan dimulai dengan melakukan analisa fungsi arsitektur, yaitu :

Arsitektur mempunyai fungsi memberi perlindungan kepada manusia (baik melindungi nyawa maupun harta, mulai nyamuk sampai bom),

Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman, nikmat,

Arsitektur mempunyai fungsi untuk menyediakan dirinya dipakai manusia untuk berbagai keperluan,

Arsitektur berfungsi untuk menyadarkan manusia akan budayanya akan masa silamnya,

Arsitektur memberi kesempatan pada manusia untuk bermimpi dan berkhayal,

Arsitektur memberi gambaran dan kenyataan yang sejujur-jujurnya.

Berdasarkan pokok pikiran ini, maka :

Dalam PURNA MODERN yang ditonjolkan didalam fungsinya itu, adalah fungsi-fungsi metaforik (=simbolik) dan historikal.

NEO MODERN menunjuk pada fungsi-fungsi mimpi, yang utopi (masa depan yang sedemikian indahnya sehingga tidak bisa terbayangkan).

DEKONSTRUKSI menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujurnya.

3. Bentuk dan Ruang

Didalam posmo, bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan yang lain (sebab akibat), keduanya menjadi 2 komponen yang mandiri, sendiri-2, merdeka, sehingga bisa dihubungkan atau tidak.

Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang.

Ciri pokok dari bentuk adalah 'ada dan nyata/terlihat/teraba', sedangkan ruang mempunyai ciri khas 'ada dan tak-terlihat/tak-nyata'. Kedua ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk mewujudkannya.

Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam arsitektur :

Purna Modern bentuk menempati posisi yang lebih dominan daripada ruang,

Neo Modern sebaliknya bertolak belakang , menempatkan ruang sebagai unsur yang dominan, sedangkan dalam

Dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang sama.(sumber: dr berbagai Sumber)

Pengertian Post Modern

Pengertian postmodern :

  • Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya masih eksis.
  • Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama.
  • Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur Modern tetap dipakai.
  • Merupakan pengulangan periode 1890-1930.
  • Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur.
  • Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern.

Perubahan mendasar dalam sejarah dunia arsitektur adalah saat hadirnya arsitektur modern. Arsitektur sampai abad ke-19 dianggap sebagai seni bangunan. Reformasi pemikiran Arsitektur Modern ini mulai muncul pada abad ke-18, dimana yang dimaksud Arsitektur Modern bukan karya arsitektur, melainkan ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur. Pemikiran tersebut baru dapat direalisasikan pada pertengahan abad ke-19 dikarenakan pendidikan Arsitektur yang dibagi menjadi dua, sebagai kesenian dan sebagai ilmu teknik sipil, dan munculnya industri bahan bangunan.

Antara tahun 1890-1930 muncul berbagai macam pergerakan, antara lain : Art and Craft, Art Noveau, Ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School, Rotterdam School, dll. Periode tersebut merupakan puncak sekaligus titik awal dari arsitektur modern.

Pada tahun 1950-1960, terdapat 2 pihak yang berlawanan :

1. Kelompok yang berpihak pada teknologi dan industrialisasi; tahun 1950 dikatakan sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern.

2. Kelompok yang memuja estetik dan artistik; tahun 1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Modern.

Sekitar tahun 1960-an, pertentangan antara kedua pihak itu terjadi lagi dikarenakan adanya perbedaan pendapat tentang 'untuk siapa arsitektur itu diciptakan?'. Hal tersebut yang menjadi titik awal lahirnya Post Modernisme yang melawan Modernisme dengan pernyataan: Less Is Bore. Media massa juga ikut berperan dalam memicu timbulnya pluralism yang menjadi bahan dasar post modernisme.

Perbedaan karakter Modernisme dan Post Modernisme :

· Modernisme : singular, seragam, tunggal.

· Post Modernisme : plural, beraneka ragam, bhinneka.

Sebuah Gambaran tentang Post Modern

Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan, teori. Masing-masing menggelarkan pengertian tersendiri tentang dan mengenai Postmodern, dan karena itu tidaklah mengherankan bila ada yang mengatakan bahwa postmodern itu berarti `sehabis modern' (modern sudah usai); `setelah modern' (modern masih berlanjut tapi tidak lagi populer dan dominan); atau yang mengartikan sebagai `kelanjutan modern' (modern masih berlangsung terus, tetapi dengan melakukan penyesuaian/adaptasi dengan perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa kini).

keberadaan Sebuah Museum sejarah Kota Surabaya

Sejarah merupakan suatu hal yang tidak akan pernah bisa terlupakan,karena melalui sejarahlah kita bisa bercermin dan menjadi yang lebih baik lagi.tetapi kadang kita juga sering melupakan sejarah, apalagi tentang sejarah asal usul terjadinya nusantara kita ini. Ada beberapa cara agar sejarah tidak dilupakan :

· Pelestarian situs situs bersejarah

· Menginformasikan pengetahuan akan sejarah kota di indonesia.

· didirikanya sebuah museum.

Dan disetiap pulau maupun kota yang ada di bumi pertiwi ini mempunyai banyak sekali cerita sejarah yang unik dan menarik. salah satunya adalah cerita tentang sejarah terjadinya kota Surabaya. Yang mempunyai beberapa cerita dari lahir hingga berkembangnya kota ini pada abad ke-19 masa keemasan dari kota surabaya.

Seperti yang telah ditulis oleh salah satu peneliti sejarah kelahiran Surabaya tapi berdarah belanda G.H Von Faber.(Widodo D.I. 2003)

Di dalam buku En Werd Een Stad Geboren(telah lahir sebuah kota), hipotesis GH von Faber :Bahwa kira kira sekitar tahun 850 M,muara kali berantas letaknya jauh lebih ke selatan daripada apa yang kita lihat sekarang.Pada waktu itu garis batas tersebut ada di kawasan wonokromo sekarang.Sementara di muaranya ada delta yang terdiri dari pulau pulau kecil dalam bentuk rawa.di kawasan tersebut juga ada 9 anak sungai dan hanya ada 2 sungai yang paling penting pada saat itu, sungai tersebut Kali Mas dan Kali Pegirian.

Menurut GH Von faber,pemukiman manusia pertama di Surabaya adalah di Pulau Domas, Pulo wonokromo. Tetapi letak pulau domas sendiri menurut Von Faber ya berada di sekitar terminal joyoboyo, Kata Von Faber, Pemukiman pertama ini terjadi kira kira saat berdirinya kerajaan mataram hindu pada abad ke-9, dan yang tinggal di Pulau Domas adalah orang orang hukuman(Strafkolonie), yaitu para narapidana, orang gila, orang cacat jasmaniah, tawanan perang, yaitu orang orang yang kehadiranya tidak bisa diterima oleh masyarakat pada waktu itu, bukan itu saja masyarakat juga menimpakan hukumannya, keturunan para Korak(kotoran rakyat) itu pun harus tinggal di pulau domas hingga keturunan ke delapan, meskipun ada yang sudah terbebas dari pengasingan namun masih bnyak yang suka menentap di pulau tersebut.Dari situ baru munculah perkampungan perkampungan baru, dan lama lama didirikanlah pelabuhan disekitar tempat itu,namanya pelabuhan Dadungan tempatnya di stasiun wonokromo.dan sampai pada akhirnya masyrakat buangan tersebut membuat peraturan sendiri seperti peraturan lalu lintas sungai( Faber..1930an dalam Widodo D.I. 2003).

Tapi hasil hipotesis di atas belum bisa melahirkan sebutan Surabaya, baru pada tanggal 1 april 1906 oleh pemerintah belanda, bersamaan dengan disahkan 4 kota besar di Indonesia dengan status “Zelfstaandige Stadsgemeente” atau Kotapraja dengan hak otonom. Peringatan HUT (Hari Ulang Tahun) Kota Surabaya yang selalu dirayakan setiap tanggal 1 April itu dirasa kurang sreg atau kurang pas. Rasanya kurang pas kalau Surabaya yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mojopahit, ternyata dalam peringatan HUT-nya masih “terlalu muda”. Tetapi hal itu menimbulkan banyak kontroversi

dari kalangan sejarahwan dan Tokoh Masyarakat, karena telah diyakini bahwa kata Surabaya sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit.

Dalam berbagai legenda dan cerita lama, nama Surabaya tidak lepas dari sejarah berdirinya Karajaan Majapahit. Maka disepakatilah, bahwa hari lahir Surabaya hampir bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Majapahit., Citra dan images sudah terbentuk, bahwa Surabaya sudah berusia “tua sekali”, Berdasarkan keputusan Walikota Surat Keputusan No.02/DPRD/Kep/75 tertanggal 6 Maret 1975, mengesahkan dan menetapkan Hari Jadi Surabaya tanggal 31 Mei 1293. Berdasarkan itu, Walikota Surabaya R.Soekotjo menindaklanjuti dengan mengeluarkan Surat Keputusan No.64/WK/75 tanggal 18 Maret 1975, yang menetapkan tanggal 31 Mei 1293 sebagai Hari Jadi Surabaya.

Banyak sekali cerita yang ada pada kota Surabaya ini yang juga sering di sebut sebagai kota sejarah.namun banyak kita lihat masih banyak sekali situs situs bersejarah yang rusak maupun di rusak, sehingga sebagai generasi yang baru sangat kurang sekali mengerti akan sejarah dari kota Surabaya.oleh karena itu perlu di dirikan sebuah tempat yang bisa selalu mengingatkan kita akan sebuah sejarah dari kota Surabaya,yang bukan hanya sejarah tragedi yang terjadi tetapi juga Suasana kota waktu lampau yang sekarang sudah berangsur hilang.meskipun sudah ada museum sejarah di kota Surabaya yaitu di tugu pahlawan tetapi hanya berisi tentang keadaan heroic kota Surabaya pada masa penjajahan belanda.oleh karena itu diperlukan suatu catatan sejarah yang lebih lengkap tentang kota Surabaya, untuk membuat sebuah museum yang bisa di sebut sebagai Museum sejarah perkembangan kota Surabaya. Fungsi museum sebagai salah satu fasilitas pendidikan mungkin kurang diperhatikan dan diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Museum masih dianggap sebagai tempat yang kurang menyenangkan untuk dikunjungi. Penyebab dari hal ini bisa saja beragam diantaranya kurang menariknya penataan dan sirkulasi bagi pengunjung, kurangnya jumlah koleksi, dan kurang menariknya fasilitas yang ditawarkan oleh museum itu sendiri.

Akan tetapi saat ini taraf pendidikan di Indonesia sudah mulai meningkat. Namun demikian kecenderungan orang untuk mendatangi museum masih tetap kurang, sehingga dapat disimpulkan bahwa keadaan atau kondisi museum itu sendirilah yang membuat orang cenderung malas untuk datang. Memang jika kita melihat kondisi museum di Indonesia jarang yang masih tetap dalam keadaan terawat.

Jumat, 29 Januari 2010

arsitektur Nusantara

Rancangan sejarah manapun tidak akan mencapai tujuanya jika tidak memperhatikan faktor geografisnya.

Indonesia memiliki 18,018 buah pulau yang tersebar di sekitar khatulistiwa mulai dari 60 garis lintang utara dan 110 garis lintang selatan serta 950 dan 1400 garis bujur timur. Diantara puluhan ribu pulau tersebut terdapat lima pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya, dengan pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia hidup dipulau ini. Flora dan fauna Indonesia sangatlah beragam jenisnya. Setiap pulau memiliki kekhasan sendiri

dan sering menjadi ikon dalam perkembangan wilayah atau daerah tersebut. Selain itu, Indonesia juga kaya dengan keberagaman etnis, terdapat kurang lebih 300 suku yang berbicara dalam 500 bahasa dan dialek.

Berdasarkan sosial linguistik, kebanyakan orang Indonesia berbahasa Austronesia yang kelompok wilayahnya persebarannya meliputi banyak pulau di Asia Tenggara, sebagian dari Vietnam Selatan, Taiwan Mikronesia, Polinesia dan Madagaskar sehingga memiliki banyak kesamaan warisan budaya. Pengaruh budaya Austronesia pada budaya Indoenesia terlihat dalam budaya materi,

organisasi sosial, kepercayaan, mitos, serta bahasa. Indonesia, selain kekayaan bahasa, masing-masing etnis memiliki keunikan adat istiadat dan budaya yang sering direfleksikan dalam keunikan arsitektur lokal atau vernakular. Apabila setiap etnik memiliki satu karakteristik arsitektur vernakular, maka terdapat kurang lebih 500 arsitektur vernakular di Indonesia yag merupakan kekayaan tiada tara bagi bangsa Indonesia.


Perkembangan kebudayaan erat kaitannya dengan sejarah kebangsaan. Secara umum periodisasi sejarah budaya Indonesia dibagi atas tiga bagian besar yaitu Zaman Hindu-Budha, Zaman Islamisasi dan Zaman Modern, dengan proses oksidentalisasi. Sebenarnya terdapat satu zaman lagi sebelum zaman Hindu Buddha yaitu Zaman prasejarah akan tetapi pembahasan serta diskusi tentang zaman ini tidak banyak contoh yang tersisa dalam bidang arsitektur terutama pada masa prasejarah awal.1 Perkembangan arsitektur mulai dari masa Prasejarah Akhir yang ditandai dengan ditemukannya kubur batu di Pasemah, Gunung Kidul dan Bondowoso. Kemudian situs-situs megalitikum punden berundak di Leuwilang, Matesih, Pasirangin. Sebagaimana diketahui bahwa sejarah budaya yang melahirkan peninggalan budaya termasuk arsitektur sejalan dengan periodisasi tersebut diatas, maka dapat dikategorikan sebagai arsitektur percandian, arsitektur selama peradaban Islam (bisa termasuk arsitektur lokal atau tradisional, dan pra modern) dan arsitektur modern (termasuk arsitektur kolonial dan pasca kolonial). Keberadaan arsitektur lokal yang identik dengan bangunan panggung berstruktur kayu telah ada sebelum atau bersamaan dengan pembangunan candi-candi. Hal ini ditunjukkan dari berbagai keterangan pada relief candi-candi dimana terdapat informasi tentang arsitektur lokal/domestik atau tradisional atau vernakular nusantara. Akan tetapi jikalau menilik usia dari bangunan vernakular yang ada di Indonesia, tidak ada yang lebih dari 150 tahun. Pembahasan pada buku ajar ini tentang perkembangan arsitektur Indonesia dapat diurutkan sebagai berikut :

  • Arsitektur vernacular
  • Arsitektur klasik atau candi
  • Arsitektur pada masa perabadan atau kebudayaan Islam
  • Arsitektur Kolonial
  • Arsitektur Modern (pasca kemerdekaan)